Rabu, 28 Desember 2016

Cara membuat tenda

Ketika menjadi seorang rimbawan kegiatan di dalam hutan adalah aktivitas yang paling sering dilakukan. Anda akan memerlukan lebih banyak waktu untuk berada di hutan. Banyak aktifitas yang akan dilakukan selama menjadi rimbawan salah satunya tidur ketika malam hari dan beristirahat menyiapkan tenaga untuk keesokkan harinya.

Untuk tetap aman dan nyaman dari serangan binatang buas kita harus bisa menentukan dan mencari tempat yang tepat untuk mendirikan tenda. Untuk membuat tenda di hutan kita bisa mencontoh kegiatan pramuka, layaknya seperti kemah, cara bikin tendajuga bisa kita ikuti dari ilmu yang diberikan ketika kita pramuka dulu. Agar tidak asal-asalan dan bias bikin tenda yang aman dan nyaman berikut ini tutorialnya:

LANGKAH PERTAMA CARA BIKIN TENDA
[​IMG] 
Carilah tempat permukaan tanah yang rata kemudian sesuaikan dengan ukuran tenda yang ingin kita bikin. Setelah itu letakkanlah tenda itu tepat di atas tanah yang rata dengan bagian belakang ada dibagianatas. Pasang setiap bagian tiang di depan, belakang, samping-samping dan pintu depan tenda. Kemudian tancapkan dua buah penanda (kayu atau benda keras lainnya) tepat di tengah bagian tenda setelah itu lipat tenda.
LANGKAH KEDUA CARA BIKIN TENDA

[​IMG] 
Ketika anda membawa banyak kawan, suruhlah empat orang yang membuat tenda. Ilustrasi seperti di gambar. A dan B tugasnya cukup mudah, Cuma mendirikan sekaligus mengangkat tiang tenda tersebut. Dua orang lainnya C dan D menarik setiap tali yang sudah disiapkan.

LANGKAH KETIGA CARA BIKIN TENDA

[​IMG]
Dua orang lainnya si C dan D setelah langkah kedua dilakukan, segeralah tarik tali kemudian ikatkan pada patoh yang sudah disiapkan pada awal tadi. Sebaiknya ikatlah terlebih dulu tali dikedua sudut bagian kiri atau kanan, kemudian dilanjut pada bagian pintu tenda dibagian depan dan belakang. Kencangkan tali dengan menarik dan ikatlah dengan kuat, gunakan simpul yang kuat.

LANGKAH KEEMPAT CARA BIKIN TENDA

[​IMG] ​
Sekarang anda ikatlah tali-tali dinding tenda pada setiap tancapkan kayu yang sudah dibuat. Kemudian tarik sekuat-kuatnya agar berdiri kokoh. Ikatlah dengan kuat dan benar yang rapi agar enak dilihat.

Kontur tanah di Indonesia memang tidak menentu, ketika membuat atau bikin tenda di tanah yang tergolong mudah cara di atas sudah cukup efektif dan benar. Tetapi sebaliknya jika tanah wilayah tempat kita mendirikan tenda itu memiliki kontur tanah berbatu, bergambut ataupun berpasir tentu sangat sudah untuk menancapkan pasak atau patoknya.

Solusinya cukup mudah jika anda membaca artikel ini dengan seksama, karena kami akan bagikan caranya disini. Jika kontor tanah susah seperti yang sudah di singgung diatas tadi kita dapat memanfaatkan pohon atau akar. Tetapi sebelum itu lihat dulu kondisi pohonnya, jangan sampai ada pohon atau ranting yang rapuh yang bisa membahayakan. Pastikan bahwa pohon tersebut kuat jika suatu saat ada angin yang lumayan kuat. Teknik seperti ini bagi rimbawan mungkin sudah biasa, tapi buat anda yang pemula sebaiknnya belajar dari artikel ini agar bisa memahami kondisi setiap pohon dan tanah untuk bikin tenda bisa jadi sempurna tanpa menimbulkan bahaya. Coba perhatikan gambar dibawah ini

Silahkan lihat gambar ilustrasi diatas untuk meilihat teknik pengikatan yang baik dan benar. Jika tempatnya bebatuan dengan tanah yang keras tali tenda bisa di ikatkan bersamaan di tongkat kemudian penguatnya diberi penindih batu yang seimbang dengan besarnnya tenda. Sama seperti jika di tanah gambut ataupun berpasir cara tersebut bisa digunakan. Kombinasikan dengan kreatif kita masih-masing jika contoh pada gambar diatas memiliki perbedaan ketika praktek. Intinya seperti itu.

Jadi itulah cara mudah bikin tenda yang kami anjurkan ketika anda berada di dalam hutan sebagai rimbawan. Atau juga sebagai anak pramuka yang baru ingin belajar buat tenda bisa menggunakan teknik ini sebagai referensi dalam mendirikan tenda di tengah hutan belantara.

Untuk tambahan, berikut juga kami berikan beberapa trik cara mencari tempat jika ingin bikin tenda di hutan, diantaranya:

1. Hindari Pepohonan Besar

Ketika anda mlihat pohon besar sebaiknya perhatikan terlebih dulu keadaan pohonnya. Pastikan tidak rapuh. Karena jika tertiup oleh angin ini bisa membahayakan kalau kita berada disekitarnya. Lebih baik carilah kondisi pohon yang masih segar dan terlihat sehat.

2. Cari Lokasi dekat Mata Air

Mata air ketika di dalam hutan bisa merujuk ke sungai kecil. Untuk meringankan beban mengangkut air untuk kebutuhan memasak, mandi, cuci dan minum sebaikknya dirikan tena di dekat aliran sungat saja. Selain hawanya lebih adem atau sejuk. Tapi ingat perhatikan kondisi sekitar sungai. Perkirakan kalau terjadi hujan besar akan meluap sampai mana. Tetap jaga kondisi aman juga dengan keberadaan tenda bikinan kita tadi.

3. Pilih Lokasi yang Luas dan Dataran tinggi

Supaya tenda berdiri sempurna tanpa memerlukan teknik yang terlalu susah, silahkan carilah tempat yang datar dengan kontur tanah yang tidak terlalu keras. Jangan cari lokasi yang bergelombang supaya mudah dalam mengangun tenda. Sebaiknya juga cari tempat yang memiliki dataran lebih tinggi di banding yang laiinya, supaya jika hujan tenda kita tidak ikut tergenang air. Selalu buat aliran untuk air lewat ketika hujan tiba di sekitar tenda juga.

Mungkin dengan cara bikin tenda diatas anda sudah paham. Tapi jika anda berada dalam hutan dan tidak memiliki persiapan alat, sebaiknya ikutilah tips berikut ini:

  • Cari tiang penopang dan penyanggah dari pohon didalam hutan, gunakan dengan bijak dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan.
  • Gunakan pengikat tradisional seperti tali pohon yang merambat, bambu ataupun hingga rotan.
  • Gunakan dua tiang penyangka utama untuk menahan terpal agar lebih kuat dan kokoh.
  • Ikat bagian ujung terpal ke pohon terdekat atau dengan cara membuat pasak.
  • Penyangga bisa memanfaatkan kayu yang berbentuk Y agar lebih mudah saat pengikatan.
  • Tempat beristrirahat di dalam tena usahakan lebih tinggi dari kaadaan tanah sekitarnya.
  • Tempat tidur bisa menggunakan sisa terpal ataupun karung bahkan kayu yang disusun.
  • Buat menjemur pakaian dan memasak buatlah tempat khusus disekitar tenda

Cara membuat Tandu

Cara membuat dragbar, usungan, atau tandu darurat merupakan salah satu materi teknik kepramukaan bidang PPPK yang wajib dikuasai oleh seorang pramuka. Ketrampilan membuat tandu darurat atau dragbar akan sangat diperlukan ketika saat-saat darurat utamanya ketika terjadi kecelakaan yang membutuhkan evakuasi korban. Karena itu penguasaan keterampilan Pertolongan Pertama Dalam Kecelakaan pembuatan dragbar sering kali dilombakan dalam kegiatan kepramukaan.
Dragbar merupakan tandu atau usungan darurat yang dibuat dengan memanfaatkan tongkat dan tali yang tersedia. Fungsi utama dari dragbar adalah untuk memudahkan penolong melakukan evakuasi korban secara aman dan nyaman menuju tempat yang lebih aman atau untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dalam PPPK terdapat berbagai jenis tandu seperti tandu sepinal, tandu sorong, dan tandu lipat. Namun yang akan dipelajari kali ini adalah tandu darurat.

Peralatan yang Dibutuhkan untuk Membuat Dragbar

karena sifatnya yang darurat, peralatan yang digunakan adalah yang umumnya tersedia saat kegiatan. Kalaupun tidak ada, bisa memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia. Peralatan itu antara lain:
  1. Tongkat Pramuka 2 buah, digunakan sebagai induk dragbar; standar tongkat yang digunakan untuk membuat dragbar seharusnya mempunyai panjang 225 cm, namun karena biasanya yang tersedia adalah tongkat pramuka berukuran 160 cm, tongkat inipun bisa digunakan tentunya dengan memperhatikan kondisi luka korban.
  2. Tongkat pendek ukuran 60 cm 2 buah, digunakan sebagai anak dragbar.
  3. Tali pramuka secukupnya.
  4. Mitella (jika ada)

Cara Pembuatan Dragbar atau Tandu Darurat Pramuka

Untuk membuat atau merakit dragbar (tandu darurat) caranya adalah sebagai berikut (arah atas, bawah, kiri, dan kanan pada tutorial ini merujuk arah pada gambar):
  1. Rebahkan dua tongkat pramuka (ukuran 160 cm) secara sejajar dengan jarak kurang lebih 50 cm, ini menjadi induk dragbar.
  2. Palangkan dua tongkat ukuran 60 cm di ujung kiri dan kanan induk dragbar dengan jarak dari masing-masing ujung sekitar 25 cm.
  3. Ikat keempat pertemuan induk dragbar dengan anak dragbar dengan menggunakan ikatan palang
    Cara membuat ikatan palang baca: Jenis-jenis Ikatan
  4. Setelah keempat ikatan palang selesai, sisa ikatan palang dari salah satu sisi (pada gambar di bawah anggap saja yang kiri), saling tautkan antara yang atas dan bawah di tengah-tengah (lihat huruf “f” pada gambar).
  5. Tali dari atas (atas pada gambar) di tarik kembali ke atas, demikian juga sebaliknya.
  6. Buatlah simpul jangkar pada masing-masing tongkat induk dragbar.
  7. Ulangi langkah 5 dan 6 dengan jarak masing-masing simpul jangkar antara 20 – 25 cm.
  8. Setelah 5 kali simpul jangkar, dikhiri dengan simpul pangkal di samping ikatan palang sebelah kanan.
  9. Lingkarkan tali yang tersisa di bawah tongkat anak dragbar kemudian ikatkan sisa tali dari bawah dan atas dengan simpul mati (lihat huruf “g” pada gambar)
Keterangan gambar:
  • Huruf “a”: ujung induk dragbar yang disisakan sebagai pegangan tandu. Jaraknya sekitar 25 cm.
  • Huruf “b”: ujung anak dragbar sepanjang 5 cm.
  • Huruf “c”: Ikatan palang.
  • Huruf “d”: Simpul pangkal untuk mengakhiri ikatan palang.
  • Huruf “f”: Tautan tali antara tali dari sebelah atas dan bawah.
  • Huruf “e”: Simpul jangkar.
  • Huruf “g”: Simpul mati.
Jika terdapat mitella dapat digunakan sebagai alas kepala korban dengan cara dililitkan melingkar antara dua induk dragbar. Jika tidak ada bisa menggunakan bahan-bahan lain yang bisa memberikan rasa nyaman di kepala korban. Apabila dalam evakuasi melalui medan yang cukup sulit, bisa ditambahkan pembalut gulung atau tali untuk mengikat korban dengan induk dragbar. Ini untuk mengantisipasi agar korban tidak terjatuh dari atas tandu.
Terkadang terdapat pembuatan dragbar atau usungan tanpa menggunakan anak dragbar (tongkat ukuran 60 cm). Pembuatan dragbar atau tandu darurat semacam itu memang lebih cepat tetapi kurang kuat dan kurang stabil sehingga kurang aman digunakan dan kurang memberikan rasa nyaman pada korban.
Nah, itulah cara membuat dragbar darurat, sekilas memang rumit akan tetapi dengan banyak berlatih dan jika dikerjakan bersama-sama dengan kompak tentu akan dapat terselesaikan dengan cepat dan mudah.

Tata Cara Berkemah

TATA CARA BERKEMAHMau berkemah ? Pahami dulu apa tujuan berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ?

Dan perlengkapan tersebut adalah :
1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
3. Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.
4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
8. Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
9. Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
13. Topi.
14. Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
18. Obat-obatan pribadi.
Kalo kamu berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat, perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang teringgal.

Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidal semua barang harus dibawa, nanti malah dikira orang mau pindahan rumah ?

PERKEMAHAN
A. ADMINISTRASI
1. Akomodasi : setiap kontingen mendirikan tenda sesuai dengan kavling yang diundi pada saat pendaftaran ulang di lokasi;
2. Untuk menempati kavling, setiap kontingen mendaftarkan diri di lokasi perkemahan dan mendapatkan bukti Surat Penempatan Kavling (SPK) yang dikeluarkan oleh panitia perkemahan (Camat Perkemahan)
3. Kontingen yang akan meninggalkan area perkemahan sehubungan dengan berakhirnya acara Temu Karya, bertanggung jawab atas kebersihan kavling yang ditempatinya dengan bukti surat rekomendasi untuk meninggalkan perkemahan dan rekomendasi tersebut untuk syarat mengambil Piagam dan Lencana Temu Karya.
B. PENGATURAN
1. Struktur Perkemahan Semua peserta Temu Karya berada dalam satu kesatuan struktur perkemahan tertinggi, yaitu Kecamatan. Warga Kecamatan akan diatur sesuai dengan jenjang pemerintahan dengan tidak meninggalkan tata tertib kerhidupan 7 Prinsip Palang Merah yaitu :
a. Perkemahan Temu Karya Relawan merupakan satu kelurahan yaitu Kelurahan "Relawan PMI";
b. Kelurahan dibagi menjadi 2 RW, yaitu RW Henry Dunant dan RW Florence Nightingale;
c. RW Henry Dunant terdiri atas 4 RT, yaitu RT Kemanusiaan, RT Kesamaan, RT Kenetralan, dan RT Kemandirian;
d. RW Florence Nightingale terdiri atas 3 RT yaitu RT Kesukarelaan, RT Kesatuan, dan RT Kesemestaan;
e. Setiap RT merupakan perwujudan dari masing-masing kontingen
2. Aparat Perkemahan
a. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah;
b. Rukun Warga (RW) dipimpin oleh seorang Ketua RW;
c. Rukun Tetangga (RT) dipimpin oleh seorang Ketua RT
d. Penentuan aparat perkemahan menyesuaikan dengan Manajemen Penampungan;
e. Aparat perkemahan, sesuai jenjangnya bertanggung jawab kepada Menejer Perkemahani dan Panitia Seksi Perkemahan (Air, Sanitasi, Listrik, dll);
f. Aparat perkemahan akan mengikutsertakan peserta, sebagai bagian dari kegiatan per sahabatan (Kepemimpinan);
g. Aparat perkemahan di masing-masing tingkatan, dipilih dari peserta.
3. Kehidupan Sehari-Hari
a. Tata Cara Perkemahan
1) Seluruh tata cara perkemahan disesuaikan dengan acara kegiatan sehari-hari dan hanya dapat diubah oleh panitia;
2) Segala pemberitahuan dan pengumuman, baik untuk peserta maupun panitia pelaksana harus melalui pusat informasi yang dikoordinasikan oleh panitia yang membidangi;
3) Segala kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi peserta dilayani dan disampaikan melalui jalur perkemahan.
b. Kegiatan
1) Kegiatan perkemahan dimulai pk. 05.00 s.d. 22.30 WIB yang dinyatakan dengan bunyi sirine;
2) Sebelum pk.08.00 dan pk.17.00 WIB setiap warga perkemahan wajib melaksanakan kegiatan rutin dengan jadwal sbb :
a) 05.00 - 05.30 olahraga/senam pagi
b) 05.30 - 07.30 keperluan pribadi
c) 07.30 - 08.00 apel pagi
d) 17.00 - 17.30 apel sore
Kegiatan tersebut dilaksanakan di tingkat RW dan kegiatan selanjutnya dilaksanakan sesuai jadwal.
3) Untuk mengikuti kegiatan, peserta wajib menyerahkan kartu kegiatan kepada petugas yang berdsangkutan;
4) Setiap peserta berhak memperoleh tanda mengikuti kegiatan berupa paraf petugas dan cap/stempel pada kartu kegiatan, setelah mengikuti salah satu kegiatan pada saat itu juga. Hal ini merupakan penilaian keaktifan.
C. FASILITAS
1. Keamanan
a. Keamanan dalam perkemahan menjadi tanggung jawab warga perkemahan dan di bawah pimpinan aparat perkemahan;
b. Semua peserta wajib menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh arena perkemahan;
c. Peserta dilarang membuat kekacauan dan kegaduhan dalam semua acara kegiatan selama Temu Karya berlangsung, baik di arena Temu Karya maupun di masyarakat;
d. Jam malam berlaku mulai 23.00-05.00 WIB. Diharapkan peserta menjaga keamanan dan ketenangan.
2. Kebersihan
a. Kebersihan dalam perkemahan, MCK, maupun area Temu Karya menjadi tanggung jawab setiap peserta secara keseluruhan dan akan masuk dalam kriteria penilaian kontingen favorrit;
b. Air dan MCK telah tersedia di area perkemahan;
c. Panitia akan melakukan penilaian terhadap kebersihan area perkemahan (lokasi kavling, MCK, dan lokasi perkemahan).
3. Sumber Penerangan
Lampu penerangan atau instalasi listrik yang dialirkan ke perkemahan dan tempat-tempat tertentu diatur sesuai dengan ketentuan.


4. Kesehatan
a. Setiap regu peserta wajib memiliki obat-obatan untuk Pertolongan Pertama dan obat-obatan khusus bagi anggotanya;
b. Peserta yang menderita sakit dan tidak dapat ditangani oleh kontingen, wajib melapor ke Poliklinik Temu Karya dengan sepengetahuan Lurah/Ketua RW/Ketua RT;
c. Apabila terdapat peserta yang harus dirujuk ke Rumah Sakit, maka panitia hanya membantu memfasilitasi, sedangkan administratif keuangan diselesaikan oleh kontingen ybs.
5. Konsumsi
a. Pelayanan konsumsi peserta (termasuk penggembira dan peninjau) dikelola oleh tim latgab Dapur Umum (DU);
b. Setiap hari terdapat kontingen yang tergabung dalam Tim Latgab DU dan menyediakan makan dan minum 3x sehari, pagi-siang-malam;
c. Peserta akan dipungut biaya sebesar R.20.000,00/orang/hari;
d. Biaya tersebut akan diserahkan oleh masing-masing kontingen kepada Panitia Daerah 1 (satu) minggu sebelum keberangkatan, selanjutnya dikelola oleh Tim Latgab DU.

6. Tempat Ibadah
a. Untuk beribadah, peserta dapat melakukannya di tempat yang telah tersedia atau di tenda masing-masing;
b. Peserta wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan ketertiban di tempat ibadah dan sekitarnya;
c. Peserta wajib menghormati peserta lain yang sedang melakukan ibadah.
7. Tamu
a. Waktu berkunjung bagi tamu dilakukan pada pk.10.00-14.00 dan pk.17.30-19.00 WIB dengan membawaq surat pengantar dari sekretariat Panitia/Aparat Perkemahan dan mengenakan tanda pengenal tamu yang dipinjamkan oleh panitia;
b. Selain jam berkunjung tamu, peserta dilarang menerima tamu kecuali ada ijin khusus dari Panitia/Aparat Perkemahan.
8. Panggung Hiburan
a. Diadakan hiburan malam berupa pentas budaya (berbeda budaya satu gerakan);
b. Pentas budaya dilakukan oleh peserta Temu Karya dan atau pihak lain yang diundang mengisi acara.
9. Jual-Beli
a. Setiap kontingen dipersilakan untuk memamerkan/menjual barang-barang yang merupakan hasil karya Relawan/makanan/kerajinan dari daerah masing-masing dengan mempergunakan kavling masing-masing kontingen dan mempersiapkannya;
b. Peserta/kontingen lain yang ingin membeli barang-barang tersebut dipersilakan untuk saling mengunjungi antar kontingen;
c. Tidak diperkenankan untuk melakukan jual-beli/pemasaran barang-barang diarena perkemahan lain kecuali di tempat yang sudah ditentukan.
10. Alat Transportasi
a. Transportasi kontingen menjadi tanggung jawab masing-masing kontingen;
b. Transportasi untuk keperluan kegiatan Temu Karya disediakan oleh panitia.
D. LARANGAN DAN SANKSI
1. Larangan
a. Merusak kelestarian alam;
b. Merusak tanaman/pepohonan/gedung di perkemahan dan sekitarnya;
c. Mengganggu ketertiban dan keamanan di lokasi kegiatan maupun di btengah masyarakat
2. Pemberlakuan Sanksi
a. Sanksi diberlakukan kepada peserta yang dengan sengaja atau tidak sengaja melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia;
b. Sanksi hanya dijatuhkan oleh Camat Perkemahan melalui sidang Aparat Perkemahan.
3. Sanksi pelanggaran berbentuk :
a. Peringatan lisan;
b. Pernyataan tertulis;
c. Tidak berhak menerima lencana/piagam;
d. Tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan selama Temu Karya berlangsung;
e. Dicabut haknya sebagai peserta.
E. REKREASI
1. Keterangan
a. Peserta diperbolehkan melakukan kegiatan rekreasi, setelah kegiatan Temu Karya selesai;
b. Kegiatan rekreasi diaturdan ditanggung sepenuhnya oleh masing-masing kontingen;
c. Panitia hanya menyediakan informasi wisata;
d. Waktu untuk rekreasi sebaiknya dilakukan setelah selesai acara penutupan.
2. Proses
a. Kontingen yang akan melakukan kegiatan rekreasi, melaporkan diri kepada Panitia, lengkap dengan daftar peserta yang akan melakukan kegiatan rekreasi, minimal 1 hari sebelum rencana kegiatan;
b. Kontingen yang akan melakukan kegiatan rekreasi harus tetap memakai atribut Temu Karya, minimal tanda pengenal selama berada di luar arena Temua Karya Nasional.
F. PERALATAN & PERLENGKAPAN
1. Peralatan Kegiatan & Pribadi
a. Membawa peralatan untuk mendirikan tenda (palu, tali tambang, dll);
b. Membawa seragam Relawan PMI (KSR-TSR);
c. Membawa pakaian olahraga;
d. Membawa perlengkapan pendukung untuk kebersihan tenda dan lokasi kemah (cangkul, linggis, dll)
e. Membawa obat-obatan pribadi;
f. Membawa peralatan untuk keperluan Temu-Karya-Persahabatan Pengembangan Kapasitas
2. Peralatan Karya & Bakti Sosial
Adalah peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan serangkaian kegiatan community awarness di bidang kesehatan, community awarness di bidang Penanggulangan Bencana (PB), baik yang sifatnya edukasi, sosialisasi, pemberdayaan ranting, pembinaan TSR di masyarakat, bakti sosial dll.
a. Setiap kontingen diwajibkan membawa 1 kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya serta penjelasan penggunaannya;
b. Setiap kontingen (untuk anggota TSR profesi dokter/perawat) diwajibkan membawa perlengkapan untuk sarana pemeriksaan kesehatan dasar di masyarakat;
c. Setiap kontingen diwajibkan membawa peralatan bakti yang akan ditentukan kemudian sesuai dengan kondisi lokal;
d. Setiap kontingen diwajibkan membawa buku tulis, buku pelajaran dan buku bacaan populer (komik atau bacaan pembelajaran) untuk disumbangkan ke sekolah/desa lokasi kegiatan;
e. Perlengkapan khusus yang terkait dengan latgab dan simulasi. Out Bond

Macam macam sandi Pramuka


Kamis, 31 Oktober 2013

Sandi-Sandi Dalam Pramuka

Sandi AN
Kunci A=N



CONTOH :
CENZHXN dibaca PRAMUKA
SANDI AZ

  A  B  C  D  E  F  G  H  I  J  K  L  M         
  Z  Y  X  W V  U  T  S  R Q P  O  N                
CONTOH: KIZNFPZ    = PRAMUKA                 

  KET: apabila A ditulis Z dan seterusnya sandi ini disebut sandi AZ karena A dan Z saling berhadapan

SANDI KOTAK

Kata sandi berasal dari bahasa sansekerta, yang artinya rahasia . Sandi ialah  kode rahasia, dimana kerahasiannya hanya di ketahui oleh sekelompok orang saja. Dalam kegiatan pramuka, sandi di pergunakan pada saat berkemah atau melakukan pengembaraan, supaya dapat melatih diri untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang di hadapi.

Sandi Kotak I














Sandi Kotak II

















Sandi Kotak III






















Sandi Rumput
Sandi rumput adalah bukan sandi asli, melainkan merupakan sandi turunan dari . Sandi ini juga mempunyai kesamaan dengan sandi paku dan sandi gergaji / tali.Pada prinsipnya, sandi rumput sama dengan sandi rumput tetapi sandi rumput arah ujungnya ke atas sedangkan sandi rumput arahnya ke bawah.

Dalam penggunaannya seperti yang disampaikan di atas nenggunakan kunci sandi morse. Agar terlihat kesan rumputnya, maka kode morse yang terdiri dari titik dan garis, diterjemahkan sebagai berikut:
Titik pada morse diterjemahkan denggan lekuk rumput pendek 
Garis pada morse, dalam sandi ini diterjemahkan sebagai rumput panjang 
Contoh : PRAMUKA SEJATI


Sandi Datar

Datar artinya susunan huruf ditulis mendatar dan dibaca menurut kuncinya, untuk menentukan kunci jumlah huruf, dalam satu instruksi kita bagi kedalam kelompok yang sama (kalau kelompok yang terakhir jumlahnya kurang, maka harus ditambah huruf X).

CONTOH:
Kita akan membuat instruksi sebagai berikut:

"SEBUTKAN TUJUH PAHLAWAN REVOLUSI YANG GUGUR DI LUBANG BUAYA JAKARTA ADA TANGGAL 1 OKTOBER 1965"

Cara membuatnya sebagai berkut:
Instruksi tersebut akan kita buat kunci

9D HUJAN RINTIK-RINTIK TURUN KE BUMI

Artinya mendatar 9 huruf dan dbaca turun.
Sandi Datar



Sandi Cina

Sandi Cina merupakan coretan-coretan yang dibentuk seperti huruf Cina, maka banyak anggota pramuka yang menyebutnya Sandi Cina.
Sandi ini hakekatnya seperti Sandi Angka, dimana setiap huruf atau coretan-coretan tersebut dapat kita hitung berdasarkan kunci, maka sandi ini harus memakai kunci:

Sandi Cina
Contoh:

Kita akan membuat instruksi sbb:

"ADIKKU TOLONG  TULISKAN TRI SATYA SECARA LENGKAP"

Maka dapat kita buat sandinya sbb:



Sandi Plus / Kress

Sandi Plus / Kress merupakan salah satu sandi terapan dari Sandi Morse.
Unuk lebih jelasnya perhatikan kunci berikut:

Dasar: Sandi Morse
Kunci: + = titik ( . ) / pendek
           # = strip ( - ) / panjang

Contoh: # / ++# / #+ / +# / +++
Dibaca : TUNAS

Sangat mudah bukan? Semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.

Salam Pramuka!

Sandi Jepang

Sandi Jepang seperti halnya huruf jepang (Kanji) ditulis dari atas ke bawah dan seterusnya, adi sandi ini cukup mudah untuk dimengerti. Berikut ini adalah contoh dari Sandi Jepang:

SNLAA
EGENN
TANGA
EHCKN

Jadi dibaca: SETENGAH LENCANG KANAN

Sandi Kimia

Sandi Kimia sebenarnya hanya tulisan morse saja, tapi banyak anggota pramuka menyebunya Sandi Kimia, karena menyerupai huruf / symbol yanga ada pada kode / rumus kimia.
Ketentuanya yaitu:

Titik      :  Huruf Hidup     (a, i , u, e, o)

Strip       : Huruf Mati       (b, c, d, f, g, ...dst)

CONTOH:
Kita akan membuat instruksi sbb:
           "DISINILAH LETAK KEDUDUKAN DUNIA"

Dapat kita tulis sbb:
HO2 + O2 + O3 + O2 + HO + O2 + OSA2 + AH + O4
OSA2 + O + H + AH + HOH
HOH + O + HO2 + UAH + HO2 + UAH +HOH + AH + HO 
HO2 + UAH+ HO + O2 + AH

Sandi Sungai

Sandi Sungai  juga biasa disebut dengan istilah sandi 5 per 8, karena sandi sederhana ini memiliki 8 buah kolom dan 5 buah baris. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan kunci di bawah ini.

Sandi Sungai

Cara menulis :Huruf yang berlawanan atau berseberangan.Contoh : OZO LOWOEO VOQPOQ BYHOS
Dibaca : ADA BAHAYA JANGAN LEWAT

Sandi Koordinat

  • Apa itu sandi koordinat dan bagaimana cara membuatnya?
Berikut ulasannya,
Sandi koordinat disebut juga sebagai “sandi gudep sedia”, karena sering menggunakan kata-kata GUDEP SEDIA sebagai kata kuncinya. Akan tetapi juga dapat digunakan kata-kata lain seperti RUMAH BESAR, PANDU CERIA, dan kata lain yang terdiri dari 10 huruf dengan 5 huruf di masing-masing kata. Caranya dengan membuat kotak terlebih dahulu dengan kolom dan baris masing-masing 6 kotak lalu tulis kata GUDEP SEDIA di bagian atas dan samping kiri dan alfabet A sampai Y di kotak lainnya seperti gambar di bawah ini:
sandi kordinat
Pada gambar tersebut dapat kita lihat koordinat-koordinatnya, huruf A akan diwakili dengan SG (baris S kolom G), huruf S diwakili dengan IE (baris I kolom E), dan seterusnya.
Contoh:
GUDEP akan ditulis EU.AG.SE.SP.IG.
DAARULABROOR akan ditulis SE.SG.SG.ID.AG.DU.SG.SU.ID.DP.DP.IP
Demikian, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Salam Pramuka !